weekend area

Jumat, 31 Juli 2015

Tempat wisata di Jawa Barat yang tak boleh dilewatkan


5. Situs Gunung Padang Cianjur
Situs Gunung Padang adalah situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum Tepatnya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. terletak pada ketinggian 885 m
lokasi nya berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat dalam dan tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat, Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, kerajaan Padjadjaran
laboratorium Beta Analytic Miami, Florida,minggu lalu tambahnya dimana umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter bada bor 2 umurnya sekitar 14500 – 23000 SM/atau lebih tua. Sementara beberapa sample konsisten dengan apa yg di lakukan di Lab BATAN. Kita tahu laboratorium di Miami Florida ini bertaraf internasional yang kerap menjadi rujukan berbagai riset dunia terutama terkait carbon dating. Kedua laboratorium ini menjawab keraguan banyak pihak atas uji sampel di laboratorium BATAN. Sebelumnya,tim riset terpadu mandiri telah melakukan uji terkait usia Gunung Padang di laboratorium BATAN, namun tidak banyak respon positif, bahkan meragukannya. Padahal hasil yang diperoleh oleh kedua laboratorium itu tidak banyak berbeda, Sudah saatnya kita percaya terhadap kemampuan dan kualitas para ilmuwan serta laboratorium nasional seperti BATAN, berikut hasil uji di kedua laboratorium tersebut:
1.Umur dari lapisan tanah di dekat permukaan (60 cm di bawah permukaan) ,sekitar 600 tahun SM (hasil carbon dating dari sampel yg diperoleh Arkeolog, Dr. Ali Akbar,anggota tim riset terpadu di Laboratorium Badan Atom Nasional (BATAN).
2.Umur dari lapisan pasir-kerikil pada kedalaman sekitar 3-4 meter di Bor-1 yang melandasi Situs Gunung Padang di atasnya (sehingga bisa dianggap umur ketika Situs Gunung Padang di lapisan atas dibuat) sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua (diambil dari hasil analisis BATAN.
3.Umur lapisan tanah urug di kedalaman 4 meter diduga man made stuctures (struktur yang dibuat oleh manusia)dengan ruang yang diisi pasir (di kedalaman 8-10 meter) di bawah Teras 5 pada Bor-2,sekitar 7600-7800 SM (Laboratorium BETA Miami, Florida)
4.Umur dari pasir yang mengisi rongga di kedalaman 8-10 meter di Bor-2, sekitar 11.600-an tahun SM atau lebih tua (Lab Batan). 5.Umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter,sekitar 14500 – 25000 SM/atau lebih tua (lab BETA Miami Florida.
Sebelumnya tim riset katastropik purba dan dilanjutkan tim terpadu penelitian mandiri Gunung Padang menemukan beberapa hal penting: Penelitian Lebih Lanjut
6. Green Canyon / Cukang Taneuh

Green Canyon adalah objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis. Ngarai ini terbentuk dari erosi tanah akibat aliran sungai Cijulang selama jutaan tahun yang menembus gua dengan stalaktit dan stalakmit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang. Untuk mencapai tempat ini, kita harus menyewa sebuah perahu kayuh dari dermaga Ciseureuh. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih 30-45 menit dengan jarak sekitar 3 km untuk sampai ke Green Canyon. Harga sampannya sekitar Rp.75.000 untuk maksimal 5 orang dan beroperasi setiap hari mulai dari pukul 7.30 sampai 16.00 WIB. Sepanjang perjalanan, mata kita akan dimanjakan oleh hijau teduhnya warna air sungai.Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru.

Nama Green Canyon sendiri dipopulerkan oleh seorang warga Perancis pada tahun 1993. Sedangkan Cukang Taneuh punya arti yaitu jembatan tanah. Hal itu dikarenakan di atas lembah dan jurang Green Canyon terdapat jembatan dari tanah yang digunakan oleh para petani di sekitar sana untuk menuju kebun mereka.
Begitu terlihat jeram dengan alur yang sempit yang sulit dilewati oleh perahu berarti sudah sampai di mulut Green Canyon, di mana airnya sangat jernih berwarna kebiru-biruan. Di sinilah awal petualangan menjelajah keindahan objek wisata ini dimulai. Dari sini wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke atas dengan berenang atau merayap di tepi batu. Disediakan ban dan pelampung bagi yang memilih untuk berenang. Meski harus menempuh cara seperti ini, perjalanan dijamin sepenuhnya aman. Bahkan untuk anak-anak 6 tahun ke atas cukup aman untuk menyusuri aliran sungai dengan menggunakan ban dan dipandu oleh pemilik perahu yang disewa. Perjalanan akan terus berada dalam cekungan dinding terjal di kanan kiri aliran sungai. Dinding-dinding untuk menyajikan keindahan tersendiri, yang paling unik berbentuk menyerupai sebuah gua yang atapnya sudah runtuh. Selain itu di bagian atas beberapa kali pengunjung akan melewati stalaktit-stalaktit yang masih dialiri tetesan air tanah. Setelah beberapa ratus meter berenang, akan terlihat beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan. Jika diteruskan berenang maka pengunjung akan sampai pada ujung jalan, di mana terdapat gua yang dihuni oleh banyak kelelawar. Alur aliran sungai ini cukup panjang, sehingga pengunjung dapat berenang sepuas-puasnya sambil mengikuti arus dari air terjun. Selain pemandangan indah di atas permukaan air, Green Canyon akan menjadi surga tersendiri bagi yang suka menyelam. Tinggal membawa beberapa alat selam, pemandangan menakjubkan cekungan-cekungan di dalam air siap untuk ditelusuri dan dinikmati, lengkap dengan beragamnya ikan-ikan yang berenang ke sana kemari di dasar lubuk. Bagi yang suka menantang adrenalin, dapat meloncat dari sebuah batu besar dengan ketinggian 5m ke dasar lubuk yang dalam.

Kamis, 28 Mei 2015

Tempat wisata di Jawa Barat yang tak boleh dilewatkan

1. CI ATER

Ciater adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten subang. Daerah Ciater terletak strategis diantara jalan utama kota Bandung dan Subang yang melintasi daerah dataran tinggi dengan didominasi kebun teh yang dingin dan sejuk. Walaupun daerah Ciater tidak terlalu besar namun daerah ini memiliki satu keistemewaan yang sangat unik sehingga sering dikunjungi oleh parawisata dari berbagai daerah dan akses untuk menuju ciater juga sangat mudah di jangkau pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum.
Adapun waktu tempuh ke obyek wisata sari ater, yaitu dari kota Subang sekitar 40 menit ke arah selatan sedangkan dari Bandung sekitar 55 menit dan dari Jakarta via tol Sadang dengan waktu tempuh sekitar 3 jam serta dari Tangkuban parahu kurang lebih 10 menit. Kondisi jalan menuju kawasan ini, baik dari subang maupun Bandung sangat baik. Namun yang perlu diperhatikan mengenai kondisi kendaraan, karena menuju lokasi baik dari Subang maupun Bandung akan melalui tanjakan yang cukup berat.
Tempat wiasata utama ciater adalah pemandian air panas



Pemandian dengan nuansa alam ini tak sekadar dijadikan sebagai tujuan rekreasi, namun banyak orang yang sengaja berendam di kolam air panas dengan tujuan kesehatan. Menurut penelitian, air bersuhu sekitar 40° C yang ada di kolam tersebut mengandung banyak mineral, seperti calsium, magnesium, chloride, dan sulfat.
Dengan suasana pegunungan dan temperatur udara yang cukup dingin, tentunya berendam di pemandian air panas bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Kita bisa mandi dan bersenang-senang bersama keluarga sambil menikmati panorama alam di sekitar pemandian. Selain untuk relaksasi dan menyegarkan pikiran, kita yang memiliki gangguan rematik atau penyakit kulit bisa saja sembuh dengan mandi di kolam air panas tersebut.
Untuk mencapai tempat wisata ini juga cukup mudah. Ciater berjarak sekitar 30-32 km dari Bandung. Bila dari Lembang, kita hanya harus menempuh jarak sekitar 15 km. Namun bila kita sudah berada di objek wisata Tangkuban Perahu, kita tinggal menempuh jarak 7-8 km untuk mencapai lokasi air panas Ciater.

2. Gunung Tangkuban Perahu


Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung,Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari

Gunung Tangkuban Parahu memiliki hutan lindung dengan hamparan Dipterokarp dan Pinus, serta diselingi tanaman cantigi yang dapat hidup di ekosistem kawah. Dengan puncak yang memiliki ketinggian sekitar 2.084 Mdpl ini anda dapat merasakan hawa sejuk yang berpadu dengan keindahan pemandangan alam dan suasana Kota Bandung dari ketinggian. Penamaan Gunung ini sendiri berkembang dari cerita legenda setempat, dimana terjadinya Gunung Tangkuban Parahu yang dalam bahasa Indonesia berarti ” Perahu Terbalik “ adalah akibat kemarahan Sangkuriang yang gagal memenuhi persyaratan membuat danau dan perahu dalam semalam, untuk dapat mempersunting Dayang Sumbi, yang sebenarnya adalah ibunya sendiri. Sangkuriang pun marah dan menendang perahu itu hingga terbalik kemudian berubah menjadi sebuah gunung.

Menurut Geolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Nugraha Kartadinata, puncak yang datar dari Gunung Tangkuban Parahu disebabkan oleh letusan yang dashyat dari Gunung Purba yang ada sebelumnya. Banyaknya material vulkanik yang dimuntahkan menyebabkan ambruknya sebagian besar tubuh gunung yang berbentuk kerucut kemudian menyisakan kaldera yang sangat luas, dari kaldera ini lahirlah Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu merupakan anak dari Gunung Sunda, yang memiliki dasar gunung seluas 20 km dengan ketinggian ditaksir sekitar 4.000 mdpl, sedangkan Gunung Sunda sendiri lahir dari kaldera Gunung Jayagiri sekitar 560.000-500.000 tahun yang lalu Sejarah geologi Tangkuban Parahu jika diintepretasikan dengan baik dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi wisata alam di tempat ini, karena memiliki sejarah panjang gunung purba dengan skala letusan yang sangat dashyat Tak hanya itu, Eksotisme Tangkuban Perahu ditambah pula dengan kehadiran sepuluh kawah yang berdekatan, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian, dan Pangguyangan Badak.

Penamaan kawah-kawah di tempat ini salah satunya merupakan kearifan lokal masyarakat, kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, Kawah Upas (racun), Kawah Jurig dan Kawah Siluman kemungkinan dinamakan karena pernah ada warga yang meninggal oleh gas beracun saat melintasi kawah tersebut, sehingga diberi nama yang menyeramkan agar orang berhati-hati atau tidak mendekat ke tempat tersebut terang Koordinator Masyarakat Geografi Indonesia dan penggiat Geotrek T. Bachtiar. Iapun menjelaskan ciri-ciri kawah yang sebaiknya tidak didatangi bilamana terlihat dinding kawah tersebut berwarna kuning dan tanaman-tanaman di dekatnya banyak yang mati. Salah satu kawah favorit pengunjung selain Kawah Ratu dan Kawah Upas adalah Kawah Domas.

Kawah Domas mengeluarkan sumber air panas sehingga banyak pengunjung yang mencoba merebus telur di dalamnya, tak sampai 10 menit, satu telur ayam sudah matang direbus di Kawah Domas. Selain itu, sumber air panas tersebut banyak dipakai untuk membasuh badan atau menggunakan lumpur belerang di sekitar kawah sebagai masker dan lulur karena kandungan belerangnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit.

3. Curug Omas Bandung




Curug Omas berada di area Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda, lokasi wisata Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari posisi atas.

Dari atas jembatan ini akan terlihat bentangan dasar sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan Tahura tersebut.

Untuk mencapai lokasinya cukup mudah. Ada empat pintu masuk ke curug ini, yaitu Pintu (pos) masuk I dan II di Pakar Dago ditempuh dari arah terminal Dago. Pintu masuk III di Kolam Pakar ditempuh dari arah PLTA Bengkok atau dari Curug Dago. Sedangkan pintu masuk IV berada di Maribaya ditempuh dari arah Lembang. Umumnya Pintu masuk terdekat menuju Curug Omas ini adalah melalui Pintu IV Tahura yang juga dekat dengan lokasi wisata pemandian air panas Maribaya.

Lokasi Curug Omas berada sekitar 21 km dari Bandung ke sebelah timur Lembang atau sekitar 7 km dari Lembang. Untuk mencapai lokasinya cukup mudah. Ada empat pintu masuk ke curug ini, yaitu Pintu I dan II di Pakar Dago ditempuh dari arah terminal Dago. Pintu III di Kolam Pakar ditempuh dari arah PLTA Bengkok atau dari Curug Dago. Sedangkan Pintu IV berada di Maribaya ditempuh dari arah Lembang. Umumnya Pintu masuk terdekat menuju Curug Omas ini adalah melalui Pintu IV Tahura yang juga dekat dengan lokasi wisata pemandian air panas Maribaya. Keempat akses pintu masuk ini bisa ditempuh oleh semua jenis kendaraan dengan kondisi jalan sudah beraspal hotmix dan dalam kondisi baik.

Tiket masuk ke Curug Omas adalah Rp 8.000/orang, sedangkan bagi wisatawan asing Rp 35.000/orang. Peta dan Koordinat GPS : 6° 49' 51.64" S 107° 39' 18.45" E

4. Kawah Papandayan Garut



Kawah Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat di Kecamatan Cisurupan.ketinggian gunung 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Di Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 – 80% dan temperatur 10ยบ C.



Di dalam kawasan gunung terdapat Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), Pasang (Quercus platycorpa), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus ), dan Manglid (Magnolia sp ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( Sus vitatus ), Trenggiling (Manis javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypitecus auratus ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla ), dan Kutilang ( Pycononotus aurigaste )dan banyak lagi yang lainya

Beberapa lokasi Gunung Papandayan yang menarik dan sering dikunjungi oleh parawisatawan diantaranya:
• Kawah Papandayan
kawah papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik.
• Blok Pondok Saladah
Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah.
• Blok Sumber Air Panas
Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.

Jumat, 03 September 2010

Pantai Wisata Pelabuhanratu

Pantai Palabuhanratu atau lebih populer sebagai Pantai Palabuhan Ratu, adalah sebuah tempat wisata di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa Barat. Lokasinya terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam. Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada “Sarinah”, yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.

Kamis, 17 Juni 2010

Pantai wisata karang hawu



Pantai karang hau terletak di wilayah pelabuhanratu sukabumi jawa barat yang memiliki ciri khas tersendiri seperti karang yang menyerupai tungku besar dan ada pula karang yang membentuk tebing yang curam. Pantai wisata karang hau ini tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan dalam maupun luar negri. Pantai karang hau juga diyakini memiliki suasana mistis dimana konon jaman dahulu tempat nyi kanjeng roro kidul bersemedi di sana, hingga tak heran apabila yang berkunjung ke pantai karang hau ini bukan sekedar untuk berlibur tapi ada pula yang segaja ongin berjarah ke tempat petilasan nyi kanjeng roro kidul.

Selasa, 15 Juni 2010

Pelabuhanratu west java

kota pelabuhanratu adalah kota yang sangat strategis untuk weekend dan holiday untuk para wisatawan